Penutupan operasi SAR di hari ketujuh ini berdasarkan pada Undang-Undang Pelaksanaan Pencarian dan Pertolongan No. 29 Tahun 2017 Pasal 34 bahwa pelaksanaan pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 7 hari.

Kebumen - Tim SAR Gabungan yang terdiri dari tim Rescue Basarnas Kantor SAR Cilacap, POS AL Logending, Polairud Kebumen, SAR MTA, SAR Arnavat, SAR Lawet Perkasa, HNSI Kebumen, Cilacap Rescue, Nelayan, Keluarga dan Masyarakat setempat akhirnya menghentikan operasi pencarian terhadap Solekhudin (40) pada Selasa (24/09).

Di hari ketujuh pencarian, Tim SAR Gabungan memaksimalkan pencarian korban dengan membagi tim menjadi 2 SRU. Penyisiran diatas permukaan air menggunakan LCR disekitar lokasi kejadian dengan radius 5 NM, dan penyisiran darat sejauh 10 KM serta pemantauan udara menggunakan Drone Thermal di sekitar lokasi kejadian.

M. Abdullah, selaku Kepala Kantor SAR Cilacap menyebutkan bahwa berdasarkan hasil koordinasi antara tim SAR gabungan bersama dengan keluarga korban dan unsur terkait, bahwa pencarian yang telah dilakukan sudah diupayakan dengan semaksimal mungkin selama 7 hari. Namun demikian belum membuahkan hasil yang diharapkan. Serta dengan tidak ditemukannya tanda-tanda penemuan korban, maka pencarian di nilai sudah tidak lagi berjalan dengan efektif.

Penutupan operasi SAR di hari ketujuh ini berdasarkan pada Undang-Undang Pelaksanaan Pencarian dan Pertolongan No. 29 Tahun 2017 Pasal 34 bahwa pelaksanaan pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 7 hari.

Diketahui sebelumnya, bahwa pada Rabu (18/09) pukul 15.30 Wib dua orang warga sedang pencari rumput laut di Pantai Lampon Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen, namun keduanya tersapu ombak. satu orang bernama Apriyanto (27) berhasil menyelamatkan diri, sementara satu lainnya bernama Solekhudin (40) tenggelam. Keduanya merupakan warga asal Desa Srati Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen.

"Operasi SAR dinyatakan ditutup dan dilanjutkan dengan pemantauan. Apabila dikemudian hari terdapat informasi atau tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR dapat dibuka kembali. Kami ucapkan terimakasih atas upaya pencarian yang telah dilaksanakan oleh seluruh unsur yang terlibat", tutup Abdullah.